E-MAIL TAHUN 2005 BETAPA TIDAK BERAMBISINYA SAYA MENJADI KETUA RISMA
Saturday, January 8, 2005 12:51 AM
Click to View Full HTML
Assalamu'alaikum wr.wb.
Ba'da tahmid, shalawat, dan salam.... gimana kabarnya mbak, fine2 wae tho? afwan ya, Andi dah biasa panggil dengan awalan "mbak", terus terang susah banget kalo harus manggil nama langsung, moga aja ga keberatan deh Andi panggil "mbak"
Begini lho mbak ceritanya, dari awal Andi tuh emang sama sekali ga ada niat untuk menjadi ketua Risma. Jujur aja Andi kaget banget waktu habis lebaran kemarin, tiba2 Rizal ngomong gini "Ndi, kamu dicalonin untuk jadi ketua Risma bareng sama Aan & Ari. Ini keputusan dari dewan pakar Risma!!!"
Andi jadi berpikir, oooo itu mungkin karena Andi terlalu aktif pas ramadhan kemarin jadinya tmn2 berharap banyak agar Andi maju jadi calon ketua. Okelah akhirnya bulan Desember 2014 kemarin Andi mengurangi partisipasi di kegiatan Risma karena kebetulan juga lagi sibuk ngerjain kalender di rumah Pak Kis (meskipun ga bisa mungkir sih, waktu itu rasanya kangeeeeen banget ama kebersamaan dg tmn2 Risma yg buat Andi udah kayak keluarga sendiri, dan ibaratnya di situlah rumah Andi). Andi juga berpikir, semoga wacana pencalonan jadi ketua Risma itu bisa menghilang selama Andi ga aktif sebulan penuh itu.
Begitulah sampai akhirnya akhir desember kemarin order kalender udah mulai sepi dan andi kembali ke risma, dan ternyata hari pertama pulang kandang langsung ketemu sama Aas, trus ngobrol lamaaaaaa banget. Banyak sih yg diobrolin, mulai dari rencana penggalangan dana tsunami Aceh di jalan, juga kondisi tmn2 Risma sekarang ini, sampai rencana2 Risma ke depan. Dan ujung2nya Aas minta Andi untuk mencalonkan diri jadi ketua Risma. Aas berargumen bahwa Andi bisa diterima semua pihak di Risma, dan kalo Andi jadi ketua insyaalloh Risma bisa terselamatkan dari perpecahan. Aas juga mempertimbangkan hubungan Andi yg sangat baik dengan masyarakat termasuk dengan pemudanya, dan itu jadi modal yg sangat berharga karena risma memang ke depannya ingin manunggal dg masyarakat.
Sampai di situ Andi masih blm bisa ngasih jawaban ke Aas apakah mau maju atau ga. Andi bilang masih butuh 3 atau 4 hari lagi untuk sholat istikharah dan memohon petunjuk dari Allah. Karena terus terang untuk persoalan seperti ini Andi ga bisa seenaknya saja mutusin sendiri. Andi juga minta pertimbangan dari beberapa orang terdekat yg sering jadi referensi, termasuk pertimbangan dari pak kis yg buat Andi udah kayak bapak kandung sendiri (karena seringnya ngobrol larut malam sampai shubuh kayak orang ronda hehehehee....). Beliau juga ternyata sangat mendukung Andi jadi ketua Risma, dan berharap banyak demi perkembangan dan keberlangsungan Risma selanjutnya dan untuk memperbaiki kesan2 negatif Risma di pandangan warga yg terkesan eksklusif dan kurang membaur dengan masyarakat.
Setelah ngobrol dg bapak itulah Andi jadi semakin bingung apakah mau maju atau ga. Cuma petunjuk dari Allah yg bisa menentukannya. Malamnya sholat istikharah pertama Andi kerjakan. Sayangnya setelah selesai sholat ga bisa langsung tidur tapi malah pikiran melayang kemana2. Dan selanjutnya, u know lah paginya bukannya hati tambah mantap untuk menentukan keputusan tapi malah semakin bingung dan gelap. Siangnya waktu shalat dhuhur di masjid ketemu Aas lagi, Andi bilang aja blm bisa ngambil keputusan. Sampai akhirnya setelah 3 kali shalat istikharah barulah Andi mantap bahwa untuk saat ini Andi ga akan maju pada pencalonan ketua Risma, entahlah kalo tahun depan atau tahun2 berikutnya.
Andi sadar sepenuhnya pasti banyak yg kecewa dg keputusan ini, tapi insyaallah inilah yg terbaik untuk saat ini. Buat Andi, yg namanya "Ketua Risma" itu sama sekali bukan jabatan atau untuk gagah2an, melainkan sebuah amanah dan tanggung jawab dunia akhirat yg rasanya sangat berat buat Andi untuk memikulnya. Lagian masih ada orang lain kok yg lebih baik dari Andi dan lebih pantas untuk menjadi ketua Risma. Sebenarnya Andi nggak sampai hati untuk memberitahukan keputusan yg mengecewakan ini pada mbak dan Aas (dua orang yg paling Andi hormati di Risma), tapi bagaimanapun Andi harus mengatakannya. Semoga mbak bisa mengerti dan memahami semua ini. Apapun yg terjadi, pengabdian Andi di Risma insyaAlloh jalan terus kok, jadi atau tidak jadi ketua, Andi tetap akan berjuang untuk Risma dan untuk Islam dalam bentuk apa pun itu.
Segini aja dulu ya mbak, afwan jidan kalo terlalu panjang n bertele2 sampai mirip baca novel ya.... habis baca langsung balas ya, Andi butuh banyak nasehat, masukan, kritik, saran, cacian, makian, dan semuanya yg sekiranya itu bisa membuat Andi jadi lebih baik lagi dari sekarang ini. Jazakillah khairan katsira.....
Wassalamu'alaikum wr.wb.
Do you Yahoo!?
Meet the all-new My Yahoo! – Try it today!
0 Response to "E-MAIL TAHUN 2005 BETAPA TIDAK BERAMBISINYA SAYA MENJADI KETUA RISMA"
Posting Komentar